Original Content of Cara Membuat Postingan di HomePage Blogger Cuma Kelihatan Judulnya saja | Kang Sunu™ Blogsite http://kangsunu.blogspot.com/2011/01/cara-membuat-judul-postingan-di.html#ixzz2Cqskwggk Copyright. Kang Sunu

Senin, 26 November 2012

Sore tadi


26/11/12

Sore tadi,
Pulang ta’lim sekitar jam 3, saya membeli voucher di sebuah counter menuju arah pulang. Saya dengan yakin menuliskan angka satu persatu ke sebuah daftar isi, tanpa melihat kecocokan angka tersebut dan tanpa mengingat-ingatnya dengan benar. Tidak lama kemudian saya beranjak dari tempat tersebut ke tempat yang lainnya untuk melakukan transaksi yang berbeda.  Di perjalanan pulang, saya menunggu bunyi ponsel saya, tapi tak kunjung juga sampai di kosan. Aku fikir mungkin lagi gangguan, sebentar lagi juga datang. 

Jarum jam terus berputar dan menunjukan angka 5.  Aku memutuskan untuk ke counter dimana saya melakukan transaksi.
Di perjalanan saya mencari angka-angka tersebut di ponsel saya, tapi tidak cocok. Saya berusaha lagi dengan mencari menggunakan identitas, ternyata identitasnya cocok, tapi alamat yang dimaksudnya yang tidak cocok. Perasaan, saya pernah menyimpan angka-angka tersebut dalam ponsel saya, tapi ko kenapa jadi tidak ada ya??? (kebingungan)

“Pak, tadi saya melakukan transaksi, tapi ko sampai sekarang saya belum menerimanya ?”
Dengan muka berseri dan ramah, “Angkanya yang mana ?”
Saya menunjukan angka-angka yang sudah saya goreskan 2 jam yang lalu.
“ Sebentar saya cek dulu”.  Pak counter terlihat sibuk dengan  menekan-nekan tombol ponselnya .
“Disini laporannya sudah berhasil”.
“Ya, tapi ko belum masuk pak?” dengan nada rendah dan kebingungan.
“Angkanya benar yang ini?”
“Iya, benar” sedikit ragu-ragu, apakah angkanya memang itu atau ada yang keliru.
Lanjutku, “Bapak, coba misscal saja nomernya?” bukan bermakud menyuruh. hehee
“Iya”. Lanjutnya, “ Neng tidak aktif, coba ini denger”.
Saya coba cek ponsel saya, barangkali saya lupa menyetting panggilan.
“Yang dipakai nomer yang ini neng?”
“Iya nomer yang itu, coba bapak sms ke nomernya, terkirim apa ngga”.
Beberapa menit kemudian...
“Pesannya sudah terkirim, tapi belum masuk pesannya neng”
Berfikir sejenak... tadi sebelum saya beranjak kesini, teman ada yang sms dan ga ada masalah.
“Ya sudah pak, kalau begitu tidak apa-apa”.
“Ya, saya juga jadi penasaran ini, sebentar saya coba dulu”. Terlihat sedang mencoba membantu dengan satu solusi ke solusi yang lainnya.
Dan waktu juga terus beranjak.
“Ya sudah pak, tidak apa-apa”. Dalam hati sudah kurelakan, semoga bisa bermanfaat bagi yang memperolehnya.
Saya masih penasaran kenapa sampai tidak bisa transaksi. Nanti masa saya harus ganti “sim” lagi. Kan sudah berkali-kali ganti. Apa gara-gara “sim 1” saya yah? Kemaren kan saya pakai “sim” itu, terus bisa saja “sim 2” nya jadi error. Tapi ga tau juga sih.
Sebenarnya, benar gak sih angka yang aku gores. Ntar deh saya tanya ke teman saya yang ada dikosan. 

Sibuk, yah itulah pemandangan yang aku lihat ketika melihat teman saya... sehingga mengundurkan rencana saya.
Berusaha menenangkan dan melupakannya (duduk sebentar)
Buku kecil, alma’tsurat namanya, terlihat diatas meja. Aku ingat, bahwa sore ini aku belum membacanya. Ku ambil, ku buka lembarannya dan kubaca rangkaian kalimatnya yang begitu indah (ayat).
Tidak begitu lama, sampai juga pada ayat kursi. Belum selesai membacanya, tiba-tiba difikiran terlintas angka 8 0 (delapan kosong). Iya, aku mulai ingat angka itu, aku tajamkan lagi ingatan tentang angka itu. Apakah itu kode orang tuaku? Aku mulai ingat  satu angka lagi.
8 0 5 , delapan kosong lima. Aku pernah tau angka itu. Tapi bukankah itu kode orang tuaku. Tapi perasaan bukan. Perasaan bercampur baur antara iya dan tidak.
Ha? Apakah 8 2 8 itu sebenarnya 8 0 5? Aku terkaget dan hmm gubrak. Iya itu benar, yang asli itu 8 0 5. Aku coba cek di ponselku dengan memasukan angka-angka tersebut (8 0 5)
Layar ponsel menunjukan sebuah identitas yang sebelumnya aku pernah ngecek,  tapi salah alamatnya. Yah identitas itu muncul, dan aku bertanya-tanya? Ko yang muncul ini?
Ingatanku kembali lagi. Aku sadar bahwa aku menyimpan 2 alamat dalam 1 identitas.  Dan alamat yang aku maksud, berada pada posisi setelah alamat yang pertama, sehingga tidak terlihat angka-angkanya, yang terlihat hanya alamat yang pertama.

Waah, berarti kesalahan ada pada saya.  Goresan angkanya yang salah...sambil tersenyum JJJ hehee

 
Sejenak merenungi...
Saya diingatkan ketika saya membaca alma’tsurat (tepat dibagian ayat kursi). Apakah ini suatu kebetulan? Saya rasa tidak, sebelumnya saya coba mengingatnya tapi tak kunjung datang ingatannya. Ini merupakan suatu petunjuk buat saya, sehingga memberikan pencerahan buat saya mengenai hal yang sudah membuat otak saya bertanya-tanya, dan pelajaran juga  agar senantiasa mengingatNya diwaktu pagi dan sore untuk mohonkan maghfiroh dariNya (Langkah taqorrob juga). Mungkin tidak hanya diwaktu itu, setiap hembusan nafas yang katanya kira-kira 20 kali semenit dan 23 000 kali dalam sehari.



Salam ukhuwah,


(Sebagian cerita kecil dari hidup seorang sahabat yang merindukan pertemuan denganNya J)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar